Friday, November 5, 2010

Add record SRV untuk spanel

Record SRV ini diperlukan bagi yang ingin mengunakan fungsi chat pada google apps tapi saya tidak membahas system chat tersebut disinih akan dibahasa add record SRV pada spanel.

Untuk record yang disarankan oleh mbah google adalah seperti ini :

_xmpp-server._tcp.gmail.com. IN SRV 5 0 5269 xmpp-server.l.google.com.
_xmpp-server._tcp.gmail.com. IN SRV 20 0 5269 xmpp-server1.l.google.com.
_xmpp-server._tcp.gmail.com. IN SRV 20 0 5269 xmpp-server2.l.google.com.
_xmpp-server._tcp.gmail.com. IN SRV 20 0 5269 xmpp-server3.l.google.com.
_xmpp-server._tcp.gmail.com. IN SRV 20 0 5269 xmpp-server4.l.google.com.
_jabber._tcp.gmail.com. IN SRV 5 0 5269 xmpp-server.l.google.com.
_jabber._tcp.gmail.com. IN SRV 20 0 5269 xmpp-server1.l.google.com.
_jabber._tcp.gmail.com. IN SRV 20 0 5269 xmpp-server2.l.google.com.
_jabber._tcp.gmail.com. IN SRV 20 0 5269 xmpp-server3.l.google.com.
_jabber._tcp.gmail.com. IN SRV 20 0 5269 xmpp-server4.l.google.com.

ref : www.google.com/support/a/bin/answer.py?hl=en&answer=34143

dan menurut dari kaidah tante wiki seperti ini  format SRV:
_service._proto.name TTL class SRV priority weight port target 


maka dihasilkan detail seperti ini untuk input record SRV di spanel,
oh iya lupa untuk gmail.comnya harap dihapus.
contoh untuk baris pertama:
_xmpp-server._tcp.gmail.com. IN SRV 5 0 5269 xmpp-server.l.google.com.
Add CNAME record: (contoh input spanel dalam bahasa inggris)
host : _xmpp-server._tcp
priority: 5
weight: 0
port: 5269
target: xmpp-server.1.google.com
* untuk host jangan memasukan atau menambahkan nama domain walaupun
dari mbah google meminta untuk mereplace gmail.com menjadi domain kita karena
untuk spanel host akan terisi nama domain pada ahkir pengisian

jika sudah silakan tambah SRV tersebut lalu klik tombol update dan done.
untuk add SRV sudah tahu kan?
dari spanel > domain > domain dan dns manager > suntting dns.

untuk melihat hasilnya dapat gunakan perintah (only linux) :
$ host -t SRV _xmpp-server._tcp.carauntuk.com
atau
$ dig +short -t SRV _xmpp-server._tcp.carauntuk.com
atau
dig +short -t SRV _xmpp-server._tcp.carauntuk.com dns1.mwn.co.id

selesai.

carauntuk.com

Thursday, November 4, 2010

Bila Ingin Menikah…

Sahabat, bila keinginan untuk menikah mulai merekah, mulailah menguatkan niat kita sungguh-sungguh untuk itu. Mengapa?

Karena menikah itu memang sunnah Rasulullah SAW
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amir Abu Maryam Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah mengabarkan kepada kami Humaid bin Abu Humaid Ath Thawil bahwa ia mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Ada tiga orang mendatangi rumah isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya tentang ibadah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan setelah diberitakan kepada mereka, sepertinya mereka merasa hal itu masih sedikit bagi mereka.

Mereka berkata, "Ibadah kita tak ada apa-apanya dibanding Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bukankah beliau sudah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan juga yang akan datang?" Salah seorang dari mereka berkata, "Sungguh, aku akan shalat malam selama-lamanya." Kemudian yang lain berkata, "Kalau aku, maka sungguh, aku akan berpuasa Dahr (setahun penuh) dan aku tidak akan berbuka." Dan yang lain lagi berkata, "Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah selama-lamanya." Kemudian datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada mereka seraya bertanya: "Kalian berkata begini dan begitu. Ada pun aku, demi Allah, adalah orang yang paling takut kepada Allah di antara kalian, dan juga paling bertakwa. Aku berpuasa dan juga berbuka, aku shalat dan juga tidur serta menikahi wanita. Barangsiapa yang benci sunnahku, maka bukanlah dari golonganku." (Kitab Bukhari hadits no.4675)

Beratnya cobaan bagi yang belum menikah
Telah menceritakan kepada kami 'Abdan dari Abu Hamzah dari Al A'masy dari Ibrahim dari 'Alqamah berkata; Ketika aku sedang berjalan bersama 'Abdullah radliallahu 'anhu, dia berkata: Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang ketika itu Beliau bersabda: "Barangsiapa yang sudah mampu (menafkahi keluarga), hendaklah dia kawin (menikah) karena menikah itu lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih bisa menjaga kemaluan. Barangsiapa yang tidak sanggup (manikah) maka hendaklah dia berpuasa karena puasa itu akan menjadi benteng baginya".(kitab bukhari hadits no.1772)

Jikapun tak punya harta sama sekali untuk mahar, maka bisa dengan hafalan Al-Quran.

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami Sufyan Aku mendengar Abu Hazim berkata; Aku mendengar Sahl bin Sa'd As Sa'idi berkata; Aku pernah berada di tengah-tengah suatu kaum yang tengah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba berdirilah seorang wanita seraya berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ia telah menyerahkan dirinya untuk Anda, karena itu berilah keputusan padanya." Namun beliau tidak memberi jawaban apa pun, kemudian wanita itu pun berdiri dan berkata lagi, "Wahai Rasulullah, sesungguh ia telah menyerahkan dirinya untuk Anda, karena itu berilah putusan padanya."

Ternyata ia belum juga memberi putusan apa-apa. Kemudian wanita itu berdiri lagi pada kali yang ketiga seraya berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ia telah menyerahkan dirinya untuk Anda, karena itu berilah keputusan padanya." Maka berdirilah seorang laki-laki dan berkata, "Wahai Rasulullah, nikahkanlah aku dengannya." Beliau pun bertanya: "Apakah kamu memiliki sesuatu (untuk dijadikan mahar)?" laki-laki itu menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Pergi dan carilah sesuatu meskipun hanya cincin dari emas." Kemudian laki-laki itu pergi dan mencari sesuatu untuk mahar, kemudian ia kembali lagi dan berkata, "Aku tidak mendapatkan apa-apa, meskipun hanya cincin dari emas." Lalu beliau bertanya: "Apakah kamu mempunyai hafalan Al Qur`an?" laki-laki itu menjawab, "Ya, aku hafal surat ini dan ini." Akhirnya beliau bersabda: "Pergilah, telah menikahkanmu dengan wanita itu dan maharnya adalah hafalan Al Qur`anmu."(kitab bukhari hadits no.4752)

Atau berilah mahar sekalipun hanya dengan cincin besi
Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd bahwasanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada seseorang: "Menikahlah meskipun maharnya hanya dengan cincin besi."(kitab bukhari hadits no.4753)

Jika ditawarkan orang yang baik (sholeh/sholehah) maka pertimbangkanlah
Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Shalih bin Kaisan dari Ibnu Syihab ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bahwa ia mendengar Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma menceritakan bahwasanya; Ketika Hafshah binti Umar menjadi janda lantaran wafatnya Khunais bin Hudzafah As Sahmi -termasuk salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan ia wafat di Madinah-,

Maka Umar bin Al Khaththab berkata; Aku mendatangi Utsman bin Affan dan menawarkan Hafshah padanya, maka ia pun berkata, "Aku akan berfikir terlebih dahulu." Lalu aku pun menunggu beberapa malam, kemudian ia menemuiku dan berkata, "Aku telah mengambil keputusan, bahwa aku tidak akan menikah untuk hari-hari ini." Lalu aku pun menemui Abu Bakar Ash Shiddiq dan berkata padanya, "Jika kamu mau, maka aku akan menikahkanmu dengan Hafshah." Namun ia tidak memberi jawaban apa pun padaku. Maka aku menunggu selama beberapa malam, dan akhirnya ia pun dikhithbah oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku menikahkannya dengan beliau.

Kemudian Abu Bakar menemuiku dan berkata, "Sepertinya kamu merasa kecewa saat menawarkan Hafshah padaku." Umar berkata; Aku berkata, "Ya." Abu Bakar berkata, "Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku untuk menerima tawaranmu, kecuali bahwa aku tahu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menyebutnya. Dan aku tidak mau membuka rahasia Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan sekiranya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkannya, niscaya aku akan menerimanya."(Kitab bukhari hadits no.4728)

Dianjurkan menikahi gadis
Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abdullah ia berkata; Telah menceritakan kepadaku saudaraku dari Sulaiman dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Aku pernah bertanya kepada, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah sekiranya Anda singgah di suatu lembah, dan di dalam lembah itu terdapat pohon yang buahnya telah dimakan, lalu Anda mendapatkan satu pohon yang buahnya belum di makan, maka pada pohon manakah Anda akan menambatkan Unta Anda?" belia pun menjawab: "Pada pohon yang belum dijamah." Maksudnya, adalah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam belum pernah menikahi gadis selainnya.(kitab bukhari hadits no.4687)

Kemudian.... yakinlah!
“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) , Maha Mengetahui (An-Nuur : 32)”

ref: ruangmuslim.com/parenting-a-pasutri/4011-bila-berniat-menikah.html

Monday, November 1, 2010

Percakapan Nabi Muhammad Saw dan iblis.

Ketika Nabi saw saw. sedang bersama para sahabatnya di kediaman salah satu sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu rumah. Kemudian terdengar suara orang dari luar rumah.

Iblis : Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku. Aku akan menyampaikan banyak hal kepada kalian.

Nabi saw : Itu Iblis la’natullah. La’nat Allah bersamanya.

Mengetahui bahwa itu Iblis, Umar ingin membunuhnya.

Nabi saw : Sabar, wahai Umar. Bukankah engkau mengetahui bahwa Allah memberinya kesempatan (bertobat atau sesat) hingga hari kiamat? Bukakan pintu untuknya. Aku telah mengetahui bahwa ia telah diperintahkan oleh Allah untuk datang ke sini. Pahamilah apa yang hendak ia katakan. Dengarkan dengan seksama.

Pintu lalu dibuka oleh Ibnu Abbas r.a. Seorang kakek cacat satu mata berdiri di sana. Janggutnya hanya 7 helai, mirip rambut kuda. Bertaring, mirip taring babi. Bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis : Salam untukmu Muhammad. Salam untuk yang hadir.

Nabi saw : Salam hanya milik Allah SWT. Sebagai makhluk terlaknat, apa keperluanmu?

Iblis : Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.

Nabi saw : Siapa yang memaksamu?

Iblis : Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata kepadaku:

“Allah SWT memerintahkan kepadamu untuk mendatangi Muhammad, merendahkan dirimu, sambil memberi tahu kepadanya caramu menggoda manusia. Jawab dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, jika berdusta satu kali saja, maka Allah membuat dirimu menjadi debu yang ditiup angin.”

Sekarang aku ada di hadapanmu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sebuah kemalanganpun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.

Nabi saw : Kalau kau benar jujur, manusia mana yang paling kau benci?

Iblis : Kamu, kamu, dan orang sepertimu (sambil menunjuk Nabi saw dan sahabat) adalah makhluk Allah yang paling kubenci.

Nabi saw : Siapa selanjutnya?

Iblis : Pemuda bertakwa yang mengabdikan dirinya kepada Allah SWT.

Nabi saw : Siapa lagi?

Iblis : Orang Alim (ilmuwan) lagi wara’ (loyal kepada ajaran Islam).

Nabi saw : Siapa lagi?

Iblis : Seorang fakir sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain.

Nabi saw : Apa tanda kesabarannya?

Iblis : Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, maka Allah SWT memberikan pahala kepadanya.

Nabi saw : Selanjutnya siapa lagi?

Iblis : Orang kaya yang bersyukur.

Nabi saw : Apa tanda-tanda kesyukurannya?

Iblis : Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya (yang halal), dan mengeluarkannya (dengan rela dan ikhlas) juga dari tempatnya.

Nabi saw : Menurutmu, seperti apa Abu Bakar?

Iblis : Ia tidak pernah mau menuruti ajakanku pada masa jahiliyah, apalagi ketika sudah masuk islam.

Nabi saw : Kalau Umar bin Khattab?

Iblis : Demi Allah, setiap berjumpa dengannya aku takut sekali. Aku pasti kabur menghindarinya.

Nabi saw : Bagaimana dengan Usman bin Affan?

Iblis : Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.

Nabi saw : Ali bin Abi Thalib?

Iblis : Aku berharap kepalaku selamat (tidak lepas), menghindarinya, dan ia mau melepaskanku. Tetapi ia tidak mau melakukannya. (Sebab ia selalu berzikir kepada Allah SWT).

Nabi saw : Apa yang kau rasakan ketika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?

Iblis : Aku merasa panas dingin dan gemetar.

Nabi saw : Kenapa?

Iblis : Setiap hamba bersujud sekali kepada Allah, Allah meninggikan derajatnya satu tingkat.

Nabi saw : Jika seorang umatku shaum?

Iblis : Tubuhku terasa terikat erat sampai ia berbuka.

Nabi saw : Jika ia berhaji?

Iblis : Aku seperti orang gila.

Nabi saw : Jika ia membaca al-Qur’an?

Iblis : Aku merasa meleleh laksana timah yang dibakar di atas api.

Nabi saw : Jika ia bersedekah?

Iblis : Orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.

Nabi saw : Mengapa bisa begitu?

Iblis : Dalam sedekah itu ada 4 keuntungannya. 1) keberkahan pada hartanya. 2) hidupnya disukai (banyak orang). 3) Sedekah itu kelak menjadi hijab dirinya dengan api neraka, dan 4) segala musibah terhalau darinya.

Nabi saw : Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?

Iblis : Suara ringkikan dan derap kaki kuda ketika perang jihad di jalan Allah.

Nabi saw : Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?

Iblis : Tauubat orang yang bertaubat.

Nabi saw : Apa yang dapat membakar hatimu?

Iblis : Istighfar yang dilantunkan siang dan malam.

Nabi saw : Apa yang dapat mencoreng wajahmu?

Iblis : Sedekah yang dilakukan diam-diam.

Nabi saw : Apa yang dapat menusuk matamu?

Iblis : Shalat fajar (shubuh).

Nabi saw : Apa yang dapat memukul keras kepalamu?

Iblis : Shalat berjamaah.

Nabi saw : Apa yang paling mengganggu pikiranmu?

Iblis : Majelis (bertemunya) para ulama (merembukkan suatu kebaikan).

Nabi saw : Bagaimana cara makanmu?

Iblis : Dengan jari-jari tangan kiriku.

Nabi saw : Di manakah kau menaungi anak-anakmu pada musim panas?

Iblis : Di bawah kuku manusia yang kotor.

Nabi saw : Siapa temanmu?

Iblis : Pemakan riba.

Nabi saw : Siapa sahabatmu?

Iblis : Pezina.

Nabi saw : Siapa teman tidurmu?

Iblis : Pemabuk.

Nabi saw : Siapa tamumu?

Iblis : Pencuri.

Nabi saw : Siapa utusanmu?

Iblis : Tukang sihir.

Nabi saw : Apa yang membuatmu gembira?

Iblis : Orang yang bersumpah palsu dan perceraian (suami istri).

Nabi saw : Siapa kekasihmu?

Iblis : Orang yang meninggalkan shalat Jum’at.

Nabi saw : Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?

Iblis : Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.

Nabi saw : Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.

Iblis : Tidak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari kiamat. Bagaimana kalian bisa bahagia, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tidak melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari kiamat, aku akan menyesatkan mereka. Yang bodoh, yang pintar, yang bisa membaca dan yang buta huruf, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.

Nabi saw : Siapa orang yang ikhlas menurutmu?

Iblis : Tidakkah kau tahu wahai Muhammad bahwa siapa saja yang mneyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak suka dinar dan dirham, tidak suka pujian sanjungan, aku bisa pastikan ia orang ikhlas. Maka aku akan meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta, sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, boleh jadi ia nantinya sangat patuh padaku.

Iblis : Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku punya 70.000 anak. Setiap anak dibantu 70.000 syaithan. Sebagian aku tugaskan mengganggu ulama. Sebagian mengganggu anak muda. Sebagian mengganggu orang tua. Sebagian mengganggu wanita tua. Sebagian anakku kutugaskan kepada para zuhud (yang mencintai akhirat daripada dunia).

Ada anakku yang suka mengencingi telinga manusia yang menyebabkan orang itu tertidur pada shalat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.

Ada anakku yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama. Mereka lalu tertidur dan pahalanya terhapus.

Ada anakku yang senang berada di lidah manusia. Jika seseorang melakukan kebajikan, kemudian ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya terhapus.

Pada setiap wanita yang berjalan di luar rumah, anakku dan syaithan pendampingnya duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar orang-orang memandanginya. Syaithan berkata kepada perempuan itu agar mengulurkan tangannya. Perempuan itu mengulurkan tangannya, lalu syaithan menghiasi kukunya.

Anak-anakku menyusup dan berubah bentuk satu kondisi ke kondisi lain, dari satu pintu ke pintu lainnya, untuk menggoda manusia sampai mereka terhempas dari rasa ikhlas mereka. Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa keikhlasan, namun mereka tidak merasa. Tahukah kamu, Muhammad, bahwa ada seorang rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh dari penyakitnya seketika. Tetapi aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh, dan kufur.

Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku? Akulah makhluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Siapa saja yang bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad, aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya? Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gossip) dan namimah (adu domba) adalah kesenanganku. Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa, walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab siapa saja yang membiasakan dengan kata-kata cerai, istrinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat, maka semua anak-anaknya itu adalah anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kata: cerai.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur-ulur waktu shalatnya. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikkan padanya bahwa waktu masih panjang, kamu masih sibuk. Lalu ia menundanya sampai akhirnya ia melaksanakan shalat di luar waktu. Shalatnya itu akan dipukulkan ke mukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, kubiarkan ia shalat. Namun kubisikkan ke telinganya: ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. Kuusap pula dengan tanganku dan kucium keningnya seraya membisikkan ke telinganya: ‘shalatmu tidah sah’. Bukankah kamu tahu Muhammad, bahwa orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul mukanya nanti. Jika ia shalat sendirian, kusuruh ia bergegas. Shalatnya pun seperti ayam yang mematuk beras.

Jika ia berhasil mengalahkanku lalu ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam melakukannya. Kamu tahu bahwa hal seperti itu bisa membatalkan shalatnya dan kelak wajahnya akan diubah menjadi wajah keledai?

Jika ia berhasil mengalahkanku, kutiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya, syaithan akan masuk ke dalam dirinya. Di dalam sana akan kubuat ia bertambah serakah dan gila dunia. Ini akan membuat dirinya semakin taat kepadaku.

Kebahagiaan apa yang engkau dapatkan, sementara aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan miskin tidak perlu shalat. Jika kehidupanmu telah berubah baru kamu wajib shalat. Jika ini terjadi, ia mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat, maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, demi yang menciptakanku jika aku berdusta maka Allah akan menjadikan aku debu. Bagaimana mungkin engkau bisa bergembira dan bangga dengan umatmu sementara seperenam dari mereka kukeluarkan dari islam?

Nabi saw : Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?

Iblis : Ada 10 macam.

Nabi saw : Apa saja itu?

Iblis : Pertama

Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia. Allah mengizinkan. “Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. Dan janjikanlah mereka. (Tetapi) tidaklah janji setan kecuali itu semua tipuannya” (QS. Al-Isra: 64). Aku akan makan dari harta yang tidak dizakatkan. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba. Kumakan juga dari makanan yang tidak dibacakan atas nama Allah.

Kedua

Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan (bersetubuh) dengan istrinya tanpa berlindung kepada Allah. Setan akan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.

Ketiga

Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan yang berjalan bukan untuk tujuan yang halal.

Keempat

Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.

Kelima

Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.

Keenam

Aku minta agar Allah menjadikan syair (dari penyair) sebagai Qur’anku.

Ketujuh

Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

Kedelapan

Aku minta agar Allah memberikanku saudara, yaitu orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat. Allah berfirman

“Orang-orang yang boros adalah saudara-saudara syaithan.” (QS. Al-Isra: 27)

Kesembilan

Wahai Muhammad, aku minta agar Allah mambuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku (dengan seizin Allah SWT, hanya sebagian dari mereka yang melihatku).

Kesepuluh

Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan kemampuan tersebut hingga hari kiamat. Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.

Wahai Muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang. Aku hanya bisa mambisikkan dan menggoda. Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun! Sebagaimana dirimu, kamu tidak dapat memberi hidayah sedikitpun. Engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Bahkan engkau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara hidupnya.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Sementara orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.

Nabi saw berkata:

“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati Allah” (QS. Hud: 118-119)

“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS. Al-Ahzab: 38)

Iblis : Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan tinta pena telah lama kering. Mahasuci Allah yang telah menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka jahanam. Aku ini si celaka yang terusir. Inilah yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tak berbohong.

ref: ruangmuslim.com/forum/aqidah-a-akhlak/9147-percakapan-nabi-muhammad-dan-iblis.html

Recommend Visit